Mata Kuliah Metodologi Studi Islam merupakan mata kuliah Pengantar bagi mahasiswa. Sebagai pengantar, mata kuliah ini memiliki peran yang sangat penting untuk mempersiapkan mahasiswa mengkaji ilmu-ilmu keislaman, khususnya dalam bidang hukum Islam. Dikatakan demikian, karena dalam mata kuliah ini diperkenalkan pendekatan-pendekatan yang digunakan untuk mengkaji Islam. Selama ini kita mungkin berpikir bahwa Islam (hukum Islam) dipelajari hanya dengan menggunakan pendekatan teologis normatif saja, namun sebenarnya pandangan tersebut dapat melahirkan pandangan yang parsial tentang Islam, dan dapat membentuk pola pikir mahasiswa yang tidak holistic dan tidak komprehensip yang akhirnya mahasiswa pun memandang dan mengkaji Islam hanya dengan satu pendekatan saja.
Islam yang hanya dipelajari dari satu pendekatan saja, misalnya pendekatan teologis normatif, cenderung berpikir doktriner, tekstual dan tidak memperdulikan situasi dan kondisi kehidupan Islam di masa ia hidup. Hal ini mengakibatkan bahwa hasil dari pemahaman mereka tampak terasa kering, melangit dan kurang merakyat, bahkan terkadang membuat sulit masyarakat muslim sendiri. Parahnya, orang yang hanya menggunakan pendekatan teologis normatif ini, cenderung hidup eksklusif, berkelompok sesama mereka, menganggap orang yang tidak sepaham dengan mereka sebagai orang yang salah, bahkan kafir, serta hanya mereka yang paling benar, sementara yang lain adalah salah.
Oleh karena itu, mengurangi tumbuhnya pemikiran dengan model tersebut, mata kuliah ini penting dipelajari, karena di dalam mata kuliah ini diperkenalkan juga berbagai pendekatan dalam memahami agama Islam, seperti pendekatan sosiologis, pendekatan antropologis, pendekatan historis, pendekatan filosofis, bahkan sampai pada pendekatan hermeneutis. Mungkin kita bertanya, kenapa Islam mesti didekati dengan multi pendekatan di atas, dan tidak cukup hanya dengan pendekatan teologis normatif saja. Jawabannya tidak lain adalah karena Islam lahir di dalam ruang dan waktu, yang tidak lepas dengan situasi dan kondisi, tidak lepas dari budaya dan sosial masyarakat Arab kala itu, tidak lepas dari politik, dan tidak lepas pula dari model atau style berpikirnya orang-orang Arab. Hal ini menunjukkan bahwa diturunkannya ajaran-ajaran Islam sangat memperdulikan kondisi masyarakat. Tujuannya tidak lain agar Islam dapat diterima dengan baik dan tumbuh subur serta dapat memberikan solusi kepada masyarakat. Oleh karena itu, tampaknya kurang tepat apabila kita yang hidup di zaman sekarang tidak menyampaikan Islam tanpa memperdulikan kondisi masyarakat yang kita sampaikan.
Okey.. para sahabat, tanpa panjang-panjang lagi, bagi yang ingin mengetahui Silabi tentang materi-materi dalam mata kuliah Metodologi Studi Islam ini, lengkap dengan kompetensi dasar, materi pokok, indikator ketercapaian, strategi pembelajaran yang digunakan, metode dan media serta referensi yang digunakan dapat mengklik link download berikut ini.
Silakan Klik DI SINI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Kami berharap anda dapat memberikan komentar, tetapi komentar yang relevan dengan artikel dan diharapkan menggunakan bahasa yang etis. terima kasih