Select a Language

Kamis, 04 Oktober 2012

Menjadi Haji yang Mabrur

الحمد لله . الحمد لله الّذى دعاعباده ا لأبر ار. الى أشرف بيت وأعظم مز ار. ويحطّ عنهم
الذّ نوب وا لأوز ار. نحمده سبحانه وتعالى جعل الحجّ فى العمر مرّة من غير تـكرار. أشهد أن لااله الاّ الله وحده لاشريك له الملك الرحيم الغـــفّار. واشهد أنّ سيّدنا محمّدا عبده ورسوله أفضل من قلّد الهدى وسنّ ا لأ شعار. اللّهمّ صلّ وسلّم وبارك على سيّدنا محمّد وعلى اله وأصحابه ا لأ طهار. امّا بعـــــد..

فيا أيها المسلمون أوصى نفسى ونفسكم بتقوى الله عز وجل وتمسك بهذا الدين تمسكا قويا والاستقامة في سبيله. إتّقوا الله تعالى فقد نودى بالحجّ فأين المشتاق. فقد قال الله تعالى فى القــــر آن العظــــيم. اعوذ بالله من الشّيطان الرّجيم. بسم الله الرّ حمن الرّحيم. ولله على النّاس حجّ البيت من اســـــــتطاع اليه ســـــبيلا. ومن كـــفر فإنّ الله غنى عن العالمـــين.

معاشر المسلمين رحمكم الله

Dengan penuh kekhusyuan, kethawaddhu’an dan terpusatnya konsentrasi alam pikiran kita, maka khatib ingin mengajak kita semua agar senantiasa mengistiqamahkan keimanan dan ketaqwaan kita yang memang kadangkala bertambah dan kadangkala pula berkurang, dengan terus melaksanakan apa yang menjadi perintah Allah dan rasul-Nya, dan menjauhi sekaligus berupaya meninggalkan apa-apa yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya.


Selain itu, rasa syukur yang paling dalam mesti pula kita curahkan kehadirat llahi Rabbina yang telah menganugerahkan beraneka ragam kenikmatan-Nya, dimana kita sebagai manusia merasakan betapa hati nurani ini begitu tumpul, rasio dan akal kita begitu picik dan keras, sehingga kita tidak mampu menghitung secara kuantitatif semua nikmat dan anugerah Allah Ta’ala itu.

معاشر المسلمين رحمكم الله

Satu hal yang perlu kita ketahui bahwa sesungguhnya Allah SWT telah meletakkan dan membangun dasar-dasar Islam kepada lima pilar, yaitu :
شهادة أن لا اله ا لاّ الله وحده لا شر يك له وانّ محمّدا عبده ورسوله رحمة لّلعالمين. واقام الصّلاة. وايتاء الزّ كاة. وصوم رمضان وحجّ البيت من اســتطاع اليه سبيلا . فمن اتى بهنّ كـــاملات فقد اســتكمل ا للإ يمان. ومن انتقص واحد منهن فبحق ربّه استهان.
Pilar-pilar agama Islam yang lima tersebut adalah bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang wajib disembah kecuali Allah yang tiada sekutu bagi-Nya dan sesungguhnya Nabi Muhammad saw adalah hamba-Nya yang diutus untuk memberikan rahmat kepada seluruh alam. Selanjutnya menjalankan ibadah sholat, membayar zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji bagi yang berkemampuan”. Barang siapa yang menjalankan kesemuanya dengan penuh kesempurnaan, maka sungguh telah sempurnalah keimannannya. Dan barang siapa mengurangi salah satu saja dari padanya maka sesungguhnya ia telah merendahkan hak-hak Tuhannya.”

Salah satu yang dapat dipetik dari kelima pilar yang disebutkan tadi adalah berkaitan dengan haji. bBrkaitan dengan hal ini, kita juga dipastikan telah mengetahui bahwa sejak bulan Syawal yang lalu Allah Swt telah membuka bulan haji, dan di bulan Dzulqa’idah ini, sebagaimana lazimnya kaum muslimin yang hendak menunaikan ibadah hajinya tengah mempersiapkan diri berangkat haji bahkan ada pula yang telah berangkat sesuai dengan jadwal keberangkatannya.

معاشر المسلمين رحمكم الله

Betapa besarnya keutamaan ibadah haji ini, sampai-sampai Rasulullah saw pun mengabadikan pesannya kepada umatnya kaum muslim sebagaimana sabdanya yang berbunyi :
ألعمرة الى العمرة كفّارة لما بينهما والحجّ المبرور ليس له جز اء ا لاّ الجنّة.
Artinya : “Menunaikan Umroh sampai pada pelaksanaan umrah yang berikutnya adalah menjadi pelebur segala dosa yang ada di antara keduanya. Adapun orang yang berhaji dan dapat meraih haji yang mabrur, tidak ada balasan yang lebih tepat kecuali Surga”.

Berdasarkan hadis nabi di atas, kita dapat memahami bahwa orang yang melaksanakan haji dan dapat meraih haji yang mabrur, tidak ada anugerah yang lebih tepat untuk mereka kecuali surga.

Khususnya berkaitan dengan masalah Haji, memang merupakan masalah yang unik dan masing-masing orang tampaknya cenderung memiliki pandangan yang berbeda tentang haji. Ada yang hanya memandangnya sebagai salah satu rukun Islam atau kewajiban bagi Muslim yang mampu. Ada pula yang memandangnya sebagai semata-mata anugerah dari Allah atau panggilan Nabi Ibrahim As. Mereka yang memandang haji sebagai anugerah atau panggilan nabi Ibrahim, umumnya beranggapan bahwa Haji hampir tidak ada kaitannya dengan kemampuan, sehingga siapa saja, asalkan sudah mendapat panggilan dari nabi Ibrahim, tidak memiliki uang sekalipun akan dapat naik haji, sebaliknya apabila masih belum mendapat panggilan untuk berhaji, walaupun telah kaya, tidak akan berangkat haji. Selain itu, ada pula yang memandang haji sebagai cita-cita hidup. Mereka yang memiliki pandangan seperti umumnya haji merupakan cambuk pendorong untuk lebih giat bekerja dan menabung, sampai terwujud apa yang mereka cita-citakan itu.

Terlepas dari semua itu anggapan di atas dan apapun pandangan seseorang tentang ibadah haji, yang jelas, semestinya kita memanjatkan do’a kepada Allah untuk saudara-saudara kita kaum mislimin yang akan menunaikannya :
اللّهمّ اجعل حجّنا حجا مبرورا وسعيا مشكورا وذنبا مغفورا
Ya Allah, jadikanlah mereka yang menunaikan haji menjadi haji-haji yang mabrur, perjalanan yang penuh rasa syukur, dosa-dosa yang terampuni, dan bagi kita yang belum memiliki kemampuan untuk berhaji, atau belum mendapatkan giliran untuk melaksanakannya atau bahkan masih menunggu giliran melaksanakan ibadah haji tersebut, mudah-mudahan kita diberikan kesempatan untuk melaksanakan ibadah haji ini dan mendapatkan haji yang mabrur yakni haji yang diterima oleh Allah swt.

Namun demikian, satu hal yang perlu kita ketahui bahwa kalau hanya bermodalkan do’a, dipastikan tidak cukup. Kalau boleh kita ibaratkan seperti sebuah gerobak, doa hanya merupakan pelumas, sehingga dengan adanya pelumas tersebut roda gerobak dapat berputar dengan baik untuk menuju pada tujuan yang ingin dicapai. Artinya, doa merupakan pelicin agar lancarnya kita beribadah sehingga kita pun mendapatkan keridhaan Allah swt. Namun apalah artinya sebuah pelumas, kalau sebuah gerobak tidak memiliki roda, tentunya gerobak tersebut tidak bisa dijalankan. Adanya roda pun, kalau yang menjalankan gerobak tersebut tidak memiliki pengetahuan untuk menjalankannya, maka gerobak tersebut tidak bisa dijalankan secara maksimal dan benar.

معاشر المسلمين رحمكم الله

Roda yang dimaksudkan dalam ibarat di atas, adalah terpenuhinya rukun-rukun dalam melaksanakan ibadah haji dan yang tidak kalah lebih pentingnya adalah niat dalam melaksanakan ibadah tersebut. Karena, kita dipastikan telah mengetahui bahwa setiap amal perbuatan yang kita lakukan, termasuk pula ibadah haji, tidak lepas dari niat, dan apabila tidak ada niat, walaupun yang kita kerjakan adalah ibadah, maka tetap tidak disebut ibadah. Dan hal yang lebih penting, setiap orang yang melakukan amal perbuatan, termasuk haji, akan mendapatkan sesuatu yang sesuai dengan apa yang ia niatkan. Hal ini, berdasarkan dari hadis mutawatir yang disabdakan nabi Muhammad sawa :
إنّما ا لا عـــــمال بالنّـــــيّات. وانّما لـــكلّ امرء مانوى
"Sesungguhnya sah dan sempurnanya setiap amal adalah tergantung dengan niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuatu dari amal yang dilakukannya sesuai dengan apa yang ia niatkan”.

Berdasarkan hadis nabi di atas, dapat kita kemukakan bahwa kalau kita melaksanakan ibadah haji dengan niat untuk memperoleh julukan haji, maka kita akan mendapatkan julukan itu. Kalau kita melaksanakan ibadah haji, berniat cuma untuk melaksanakan rukun Islam, maka kita pun akan terbebas dari tuntutan kewajiban rukun kelima ini. Kalau kita melaksanakan ibadah haji berniat untuk mendapatkan haji mabrur, maka kita juga akan mendapatkan sebagai haji yang mabrur. Kalau kita melaksanakan ibadah haji semata-mata ingin memperoleh ridlo Allah, maka kita akan memperolehnya. Dari niat ini pulalah, akan tercermin sikap masing-masing yang bersangkutan dalam perilakunya sehari-hari setelah melaksanakan ibadah haji tersebut.

Niat yang benar dan ikhlas, tentunya akan menuntun kita dalam melaksanakan ibadah kepada jalan yang lurus dan benar, dan diperjalanan ibadah, kita juga tidak terbelokkan oleh nafsu dan keadaan yang menyesatkan. Sebaliknya apabila niat kita yang tidak benar atau kurang ikhlas, maka kita akan dengan mudahnya dibelokkan kepada sebuah kepentingan yang mungkin sekali menjadi ibadah yang sia-sia.

معاشر المسلمين رحمكم الله

Selain dari niat yang benar dan ikhlas dalam melaksanakan ibadah haji ini sebagaimana telah digambarkan sebelumnya, tentunya masih diperlukan pengetahuan dan pemahaman terhadap ibadah yang dilaksanakan itu sendiri. Sebab, tanpa ilmu dalam melaksanakan ibadah apa pun, termasuk haji, maka kita pun tidak dapat beramal dengan baik. Begitu pentingnya ilmu pengetahuan yang harus kita kuasai, membuat kita teringat dengan statemen atau pernyataan Imam Syafi’i rahima wayarhumullah :
من أراد الدّنيا فعــليه بالعــــلم. ومن أراد ا لأ خرة فعـــليه بالعـــــلم . ومن ارا دهما فعــليه بالعــــلم
Artinya : “siapa saja yang menginginkan dunia, maka dia harus berilmu. Siapa menginginkan akhirat, dia harus berilmu, dan siapa menginginkan dunia dan akhirat, dia juga harus berilmu”.

Berdasarkan statemen imam Syafi’i di atas, kita pun dapat memahami bahwa penguasaan terhadap suatu permasalahan atau pengetahuan kita terhadap bentuk amal ibadah apa pun, termasuk haji, sangat penting kita kuasai, sebab tanpa adanya ilmu, bagaimana kita bisa beribadah dengan baik.

Kiranya, inilah yang dapat disampaikan dalam khutbah ini, intinya ketika ingin melaksanakan ibadah haji, kita perlu memiliki ilmu pengetahuan tentang ibadah ini dan tidak kurang pentingnya kita perlu meluruskan niat agar kita mendapatkan haji yang mabrur. Namun semua itu tidak cukup apabila perilaku kita setelah berhaji masih menampakkan perilaku bukan seperti kriteria dalam haji mabrur. Oleh karena itu, di akhir khutbah ini, marilah kita memanjatkan do’a “Mudah-mudahan tidak ada diantara saudara-saudara kita yang sepulang dari ibadah hajinya, tidak menjadi lebih baik dan justru memiliki perilaku yang buruk dari sebelumnya. Tentunya hal ini akan menjadi sia-sia dan sangat disayangkan jika kita telah bersusah payah mengorbankan banyak hal seperti harta, tenaga dan fikiran ; tahu-tahu haji kita tidak diterima Tuhan. Na’udzubillahi Min Dzalika.

Tentunya, bukan karena kita tidak mendo’akan kemabruran hajinya atau bukan pula karena do’a kita tidak mustajab, namun kunci semua itu sebenarnya terletak pada orang-orang yang melaksanakan ibadah haji itu sendiri. Selain itu, kita juga berdoa sebagaimana doa sebelumnya, semoga bagi kita yang belum memiliki kemampuan untuk berhaji, atau belum mendapatkan giliran untuk melaksanakannya atau bahkan masih menunggu giliran melaksanakan ibadah haji tersebut, diberikan kesempatan oleh Allah untuk melaksanakan ibadah ini dengan jalan yang diridhai oleh Allah dan mendapatkan haji yang mabrur yakni haji yang diterima oleh Allah swt.
أعوذ بالله من الشّيـــطان الرّ جـــيم . بســم الله الــرّ حمن الرّ حــيم. وأذِّنْ فى النــّاسِ بالــحجّ يأتوك رجــا لا وعلى كـلّ ضامر يأتين من كلّ فجّ عميق. بارك الله لى ولكم فى القرآن الكريم ونفعنى وإياكم بألايات والذكر الحكيم. وتقبل منى ومنكم إنه هوالسميع العليم. وقل رب اغفر وارحم وأنت خير الراحمين.

Khutbah Kedua

الحمدلله الذى جعل ذوالحجة شهرا حجامباركا وفضلا كثيرا للناس. وجعل فيه رحمة ومبرورة لكل عباده ا لأبر ار ويحطّ عنهم الذّ نوب وا لأوز ار. أشهد أن لااله الاّ الله وحده لاشريك له الملك الرحيم الغـــفّار. واشهد أنّ سيّدنا محمّدا عبده ورسوله أفضل من قلّد الهدى وسنّ ا لأ شعار. اللّهمّ صلّ وسلّم وبارك على سيّدنا محمّد وعلى اله وأصحابه ا لأ طهار..
أما بعد. فيآأيهاالناس، أوصى نفسى ونفسَكم بتقوى الله حقّ تقاته ولا تموتنّ إلا وأنتم مسلمون. ولازموا الصلاة على خير خلقه عليه الصلاة والسلام. فقد أمركم الله بذلك إرشادا وتعليما،وإجلالا لقدر نبيّه وتعظيما. فقد قال الله تعالى "إنّ الله وملائكته يصلّون على النبي، يآيها الذين امنوا صلّوا عليه وسلّموا تسليما".
أللهم صل وسلم على سيدنا محمدن النبيِّ الأَوَّاه، وعلى آله وصحبه ومن والاه، وارضَ اللهم عن أصحابه أبي بكر وعمر وعثمان وعلى وعلى سآئر أصحاب نبيك أجمعين وعن التابعين ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين.
آمين آمين آمين يارب العالمين. اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات، والمؤمنين والمؤمنات، الأحياء منهم والأموات، إنّك سميع قريب مجيب الدعوات. اللهم إنّا نسئلك الهدى والتقى والعفاف والغنى. اللهم إنّا نسئلك الثبات فى الأمر و نسئلك عزيمة الرشد، ونسئلك شكرنعمتك يآأرحم الراحمين. اللهم أحسن عاقبتنا فى الأمور كلها وأجرنا من خزى الدنيا وعذاب الأخرة، ربّنا تقبّل إنّك أنت السميع العالمين، وتب علينا إنّك أنت التواب الرحيم.ربّنا اتنافى الدنيا حسنة وفى الأخرة حسنة وقنا عذاب النار.
عباد الله، إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذى القربى وبنهى عن الفحشاء والمنكر والبغى يعظكم لعلكم تذكّرون. فاذكرواالله العظيم يذكركم ، واسئلوه من فضله يعطكم ولذكرالله أكبر.

Dikutip dengan bentuk kutipan tidak langsung dari :

http://darussholahjember.blogspot.com/2011/05/khutbah-jumat-bulan-dzulqodah.html
Terima kasih telah membaca artikel yang berjudul Menjadi Haji yang Mabrur Sahabat bisa menemukan artikel Menjadi Haji yang Mabrur dengan URL http://ushulfikih.blogspot.com/2012/10/menjadi-haji-yang-mabrur.html, Silahkan kutip artikel Menjadi Haji yang Mabrur jika dipandang menarik dan bermanfaat, namun, tolong mencantumkan link Menjadi Haji yang Mabrur sebagai Sumbernya.

2 komentar:

Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Kami berharap anda dapat memberikan komentar, tetapi komentar yang relevan dengan artikel dan diharapkan menggunakan bahasa yang etis. terima kasih

Posting Lebih Baru Posting Lama