Select a Language

Sabtu, 19 September 2015

Pembakaran Lahan dan Hutan dalam Pandangan Islam


Khutbah Idul Adha September 2015 tentang Pembakaran Lahan dan Hutan secara Sengaja dalam Pandangan Islam. Para pelaku pembakaran lahan dan hutan dengan sengaja yang menimbulkan berbagai dampak lingkungan ini disebut atau termasuk Ya’juj dan Ma’juj karena mereka adalah bangsa yang suka membuat kerusakan. Mereka yang berbuat kerusakan di bumi ini mendapatkan kutukan dari Allah dan di akhirat kelak mereka mendapatkan seburuk-buruknya tempat di neraka jahanam. Isi khutbah yang dimaksud adalah :


الله أكبر (x9) الله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا. لااله إلاّ الله والله أكبر، الله أكبر ولله الحمد. الحمد لله على إحسانه والشكر له على توفيقه وإمتنانه. أشهد أن لا اله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أنّ سيدنا محمدا عبده ورسوله الداعى الى رضوانه. اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آله وأصحابه وسلّم تسليما كثيرا. فيآأيها الحاضرون رحمكم الله أوصيكم ونفسي بتقوى الله كما قال الله تعالى : يآأيها الذين ءامنوا اتقوا الله حقّ تقاته ولا تموتنّ إلا وأنتم مسلمون. وقَالَ أيضا:  ولاتبغى الفسادَ فى الأرض إنّ الله لا يحبّ المفسدين.{ القصص: 28} ثم قال: ولا تفسدوا فى الأرض بعد إصلاحها، ذلكم خير لكم إن كنتم مؤمنين.{الأعراف : 85}.

Kaum muslimin yang dirahmati Allah
Di kesempatan ini khatib ingin mengajak kepada kita semua agar senantiasa terus melaksanakan apa yang menjadi perintah Allah dan menjauhi sekaligus berupaya meninggalkan yang dilarang oleh-Nya.
Sejak tadi malam kita mengumandangkan Takbir, Tahmid dan Tasbih untuk menyongsong kedatangan hari yaitu hari Raya Idul Adha yang kemudian seluruh umat muslim pada pagi hari ini berkumpul baik di lapangan atau di mesjid untuk melaksanakan secara berjamaah shalat sunah muakkad Idul Adha. Kita patut bersyukur karena adanya dua hari raya di dalam Islam sehingga dapat kita jadikan sebagai moment untuk saling maaf memaafkan dan mempererat hubungan silaturrahmi di antara kita. Hari raya ini juga merupakan moment untuk bertaqarrub kepada Allah sekaligus menunjukkan kepedulian kita kepada sesama, khususnya bagi yang memiliki kelebihan untuk melaksanakan ibadah Qurban.
Di sisi lain, Idul Adha juga disebut sebagai hari ibadah Haji yang diwajibkan kepada yang telah mampu melaksanakannya. Beberapa waktu lalu kita telah mendengar kejadian robohnya alat berat yang menimpa sebagian jemaah haji. Semoga mereka yang telah wafat mendapatkan rahmat dan magfirah dari Allah serta ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkan. Semoga kita yang belum melaksanakan ibadah haji diberikan Allah kesempatan untuk melaksanakannya dengan sempurna. Amin.
Dalam khutbah Idul Adha ini, ijinkan khatib membicarakan tentang fikih lingkungan. Persoalan ini memang bisa saja dianggap tidak memiliki hubungan dengan Idul Adha, tetapi apabila diperhatikan dengan seksama justru pada hakikatnya memiliki keterkaitan. Contohnya menyembelih hewan kurban adalah sebagai salah satu simbol kepedulian terhadap tetangga dan masyarakat lainnya, maka hal seperti itu pula yang diinginkan dalam fikih lingkungan.
Apa yang dimaksud dengan fikih lingkungan?. Fikih lingkungan adalah aturan-aturan tentang perilaku atau perbuatan kita di lingkungan atau di daerah tempat tinggal kita baik dengan orang lain di satu daerah atau pun dengan tetangga bahkan dengan alam sekitar. Artinya dalam hidup bermasyarakat, bertetangga dan hubungannya dengan alam kita memiliki aturan-aturan dan tidak bisa berbuat sesuka hati kita karena ada hak-hak orang lain di dalam kebebasan kita.
Allahu Akbar (3x) Walillahilhamd
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah
Jika ada yang bertanya, apakah ada dasar atau dalil tentang fikih lingkungan ini, tentu jawabannya ada dan tidak sedikit disebutkan dalam al-Quran dan al-Hadis nabi. Salah satu contoh hadis Nabi Muhammad saw:
من كان يؤمن بالله واليوم الأخر فليحسن إلى جاره. {البخاري و المسلم)
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah berlaku baik kepada tetangganya”.
Apa yang disampaikan nabi ini tidak lain adalah berbicara tentang fikih lingkungan yaitu kewajiban berbuat baik dengan tetangga dan tidak mengganggu apalagi mengambil hak-hak tetangga yang akhirnya merusak hubungan bertetangga. Terkadang kita tidak menyadari bahwa perilaku kita yang mungkin kita anggap biasa, tetapi ternyata dapat mengganggu masyarakat banyak atau tetangga kita, sehingga kita pun berdosa karena perilaku kita itu. Atau karena kita telah terbiasa melakukan perbuatan yang sifatnya mengganggu itu, sehingga perilaku tersebut menjadi rutinitas, seakan-akan tidak berdosa, padahal sebenarnya berdosa.
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah
Mari kita bawa persoalan ini kepada yang lebih luas, misalnya tentang kabut asap yang pernah atau sedang menyelimuti beberapa wilayah Indonesia bahkan sampai ke negeri tetangga. Beberapa waktu lalu, kita seakan-akan hidup di negeri awan karena selama dua puluh empat jam kita hidup di tengah-tengah kabut asap yang tidak kita kehendaki.  
Kita sangat berharap semoga hal ini tidak lagi menimpa kita karena jika dilihat dari kacamata agama, orang-orang yang melakukan pembakaran dengan sengaja, disebut sebagai pelaku perusak lingkungan. Dalam al-Qur’an orang-orang yang suka berbuat kerusakan termasuk bangsa Ya’Juj dan Ma’juj seperti disebutkan dalam Q.S. al-Kahfi; 94 :
...إنّ يأجوج ومأجوج مفسدون فى الأرض....
“…sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj adalah bangsa yang suka berbuat kerusakan…”
Manusia manapun yang tentunya pasti tidak mau disamakan seperti Ya’juj dan Ma’juj, mestinya mentaati fikih lingkungan yang dibuat Allah ini yang salah satunya ditegaskan dalam Q.S. al-Qashshash; 77:
...ولاتبغى الفسادَ فى الأرض إنّ الله لا يحبّ المفسدين.
“…Janganlah berbuat kerusakan di muka bumi ini karena Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”.
Namun, memang tangan manusia yang suka berbuat kerusakan, mereka membakar lahan dan hutan sehingga berakibat ke masyarakat luas. Kita mengakui di antara kebakaran ini memang ada karena ketidaksengajaan, tetapi tidak sedikit yang dilakukan secara sengaja. Coba kita perhatikan, berapa besar dampak yang ditimbulkan karena ulah tangan-tangan perusak ini. Tidak sedikit yang jatuh sakit bahkan di antara anak-anak pun ada yang sampai meninggal dunia. Begitu juga seharusnya anak-anak kita bisa bersekolah dan belajar dengan tenang, tetapi karena masalah ini dunia pendidikan pun ikut lumpuh. Masih banyak lagi dampak-dampak yang kita rasakan di bidang yang lain dan bahkan tidak bisa kita gambarkan dengan kata-kata.
Allahu Akbar (3x) Walillahilhamd
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah   
Melihat kondisi seperti ini dipastikan dalam pikiran kita bahwa pembakaran hutan atau lahan secara sengaja adalah perbuatan yang merusak lingkungan atau mungkin sebagai teroris lingkungan dan berarti melanggar aturan-aturan pemeliharaan lingkungan yang diperintahkan Allah yang berarti pula mereka ingkar kepada Allah. Balasan terhadap para pelaku telah jelas digambarkan dalam Q.S. ar-Ra’ad; 25
...ويفسدون فى الأرض أولئك لهم اللعنة الله ولهم سوء الدار.
“…Mereka yang berbuat kerusakan di bumi ini mendapatkan kutukan dari Allah dan di akhirat kelak mereka mendapatkan seburuk-buruknya tempat di neraka jahanam”.  
Kiranya inilah khutbah yang dapat disampaikan dan apabila kita betul-betul beriman kepada Allah, maka janganlah kita berbuat kerusakan di muka bumi ini salah satunya merusak sistem lingkungan yang Allah ciptakan dengan baik.
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم.  إنّما جزآء الذين يحاربون الله ورسوله ويسعون فى الأرض فسادا أن يقتّلوا أو يصلّبوا أو تقطّع أيديهم وأرجلهم من خلاف أو ينفوا من الأرض، ذلك لهم خزي فى الدنيا ولهم فى الأخرة عذاب عظيم.
بارك الله لى ولكم فى القرآن الكريم ونفعنى وإياكم بألايات والذكر الحكيم. وتقبل منى ومنكم إنه هوالسميع العليم. وقل رب اغفر وارحم وأنت خير الراحمين.  

Khutbah ke dua

الحمد لله على إحسانه والشكر له على توفيقه وإمتنانه. أشهد ان لا اله إلا الله وحده لا شريك له المَلِكُ الحقّ المبين، وأشهد انّ سيدَنا محمدا عبده ورسوله سيد الأولين والأخرين. أللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آله وأصحابه أجمعين. أما بعد. فيآأيهاالناس، أوصيكم ونفسى بتقوى الله حقّ تقاته ولا تموتنّ إلا وأنتم مسلمون. واعلمو ياإخواني رحمكم الله، أنّ يومكم هذا يوم عظيم يتجلّى الله فيه على عباده من كل مقيم ومسافر. فيباهى لكم وملائكتَه وأنتم مكبَرون فيه إظهارا لشعائره فى كل مكان ظاهر. فقد قال الله تعالى "إنّ الله وملائكته يصلّون على النبي، يآيها الذين ءامنوا صلّوا عليه وسلّموا تسليما".
أللهم صل وسلم على سيدنا محمد، وعلى آله وأصحابه أجمعين، وارضَ اللهم عن أصحابه أبي بكر وعمر وعثمان وعلى وعلى سآئر أصحاب نبيك أجمعين وعن التابعين ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين.
آمين آمين آمين يارب العالمين. اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات، والمؤمنين والمؤمنات، الأحياء منهم والأموات، إنّك سميع قريب مجيب الدعوات. اللهم إنّا نسئلك الهدى والتقى والعفاف والغنى. اللهم ادفع عنّا الغلاء والبلاء والفحشاء والمنكر والقحط والوباء والسيوف المختلفة والشدائد والأمراض والمحن والفتن ماظهرمنها ومابطن من بلدنا إوندونيسيا وبلدان عآمّة إنّك على كل شيء قدير. ربّنا تقبّل منّا إنّك أنت السميع العليم وتب علينا إنّك أنت التواب الرحيم. ربّنا ءاتنا فى الدنيا حسنة وفى الأخرة حسنة وقنا عذاب  النار. 
عباد الله، إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذى القربى وينهى عن الفحشاء والمنكروالبغى يعظكم لعلكم تذكّرون. فاذكرواالله العظيم يذكركم،  واسئلوه من فضله يعطكم ولذكرالله أكبر.
Terima kasih telah membaca artikel yang berjudul Pembakaran Lahan dan Hutan dalam Pandangan Islam Sahabat bisa menemukan artikel Pembakaran Lahan dan Hutan dalam Pandangan Islam dengan URL http://ushulfikih.blogspot.com/2015/09/pembakaran-lahan-dan-hutan-dalam-pandangan-islam.html, Silahkan kutip artikel Pembakaran Lahan dan Hutan dalam Pandangan Islam jika dipandang menarik dan bermanfaat, namun, tolong mencantumkan link Pembakaran Lahan dan Hutan dalam Pandangan Islam sebagai Sumbernya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Kami berharap anda dapat memberikan komentar, tetapi komentar yang relevan dengan artikel dan diharapkan menggunakan bahasa yang etis. terima kasih

Posting Lama